Download Gratis Sketsa Mewarnai Gambar Mewarnai Surprise
_mewarnai.webp)
Halaman unduh untuk gambar mewarnai Download Gratis Sketsa Mewarnai Gambar Mewarnai Surprise. Klik tombol di atas untuk mengunduh gambar dalam format PDF berkualitas tinggi, siap untuk dicetak dan diwarnai oleh anak-anak.
Gambar Mewarnai Terkait
Dongeng Terkait dari Blog
Lala Si Lalat yang Merasa Tidak Berguna - Dongeng
Lala si Lalat hanya ingin berteman. Tapi ke mana pun dia terbang, semua hewan bilang: “Ih! Pergi sana, jijik!” “Lalat pembawa penyakit!” “Ew! Jangan hinggap di ekorku!” Lala sedih. Dia gak pernah minta dilahirkan dengan sayap yang suka bergesek di tempat-tempat kotor. Tapi ya... dia tetap Lala. Lalat kecil yang tidak disukai siapa pun. Suatu hari, dia hinggap di daun pisang sambil menatap genangan air, berharap bisa jadi kupu-kupu. Tapi airnya malah bilang: “Yah, kamu tetap Lala. Tapi kamu boleh nangis dikit kok.” (Air itu agak puitis, maklum, mantan sungai seni). Lala akhirnya terbang jauh, berniat mengasingkan diri. Tapi di tengah hutan yang sunyi, dia bertemu Bebo si Babi Hutan. “Kamu kenapa, Lala?” “Aku jijik... semua benci aku...” “Hah, kamu lupa aku juga dulu dicap ‘kotor’... tapi lihat, aku bantu bersihkan hutan dari buah busuk dan kotoran! Itu bagian dari siklus!” Tiba-tiba dari balik batu muncul Keca si Kecoak. “Dan aku, si pengunyah sisa-sisa! Pekerja bawah tanah! Pahlawan tak terlihat!” “Keca suka ngomong di panggung sendiri,” kata Bebo pelan. Kemudian muncul makhluk kecil bersinar aneh—Kumi si Ratu Kuman Berbahaya. “Bahkan aku, yang katanya musuh semua makhluk, tetap dibutuhkan! Tanpa kami, tubuh takkan belajar bertahan. Kami bantu sistem kekebalan berkembang!” Lala...
Dongeng Anak Cerdas: Asal Usul Roti
🌾 🏡 Pendahuluan: Kehangatan dalam Kesederhanaan Dahulu kala, di sebuah desa kecil berbalut kabut di kaki pegunungan Eropa, hiduplah seorang gadis remaja bernama Elena bersama dua adik laki-lakinya dan seorang nenek yang penyayang dan bijaksana. Mereka tinggal di rumah kayu sederhana, beratap ilalang, dengan perapian yang selalu menyala saat malam turun dingin. 🧺 Misi ke Kota dan Perjalanan Tak Terduga Suatu hari, Elena pergi ke pasar, membawa sekeranjang sayur dari kebun kecil mereka. Sebelum berangkat, neneknya berkata: “Belikan tepung gandum, telur segar, susu hangat untuk adikmu… dan jika cukup, sebotol kecil anggur untuk menghangatkan tubuh tua ini.” Elena patuh dan menempuh perjalanan yang cukup jauh karena berjalan kaki. Ia berhasil membeli semuanya. Tapi saat pulang, ia diganggu sekumpulan anak lelaki iseng. Mereka mendorongnya hingga keranjangnya terjatuh. Telur pecah, sebagian susu dan anggur tumpah, mengenai tepung. Elena sedih luar biasa. Tapi ia memungut kembali keranjangnya, dan pulang dengan wajah murung.❤️ Pelukan yang Menyembuhkan Sesampainya di rumah, ia meminta maaf. Tapi neneknya hanya memeluknya hangat:“Tak apa, nak… rezeki bisa tumpah, tapi hatimu yang lembut itu tak ternoda.”🍯 Adonan yang Tidak Disengaja Elena melihat sisa tepung yang sudah tercampur telur, susu, dan sedikit anggur. Sayang kalau dibuang. Ia menambahkan sedikit air dan sejumput...
Semangka dan Kelapa: Si Tinggi dan Si Pendek - Dongeng Anak
🌴🌱 Pada zaman dahulu kala, di sebuah sawah yang hijau dan subur, tinggallah dua sahabat tanaman.. eh, maksudnya... dua tanaman yang tidak terlalu akur. Yang satu adalah Pohon Kelapa - tinggi menjulang, gagah, daunnya lebar seperti kipas raksasa. Yang satu lagi adalah Pohon Semangka- eh, bukan pohon sih, tapi lebih mirip merayap-rayap malu-malu di tanah dengan buah yang besar dan montok. Setiap pagi, saat embun masih menari-nari di daun padi, Kelapa selalu menyapa… dengan nada sedikit menyebalkan: “Selamat pagi, Semangka pendek! Eh, kamu bisa lihat aku dari situ? Atau mau pakai teleskop?” “Buahmu sih besar, tapi tubuhmu? Hahaha, tiarap terus, kayak lagi push-up seumur hidup!” Semangka hanya diam. Ia sedih, tapi tak membalas. Beruntung, di sebelahnya ada tanaman kacang yang rendah hati dan bijaksana. “Sabar ya, Semangka,” kata Kacang sambil mengibaskan daunnya. “Ingat, kita memang pendek, tapi justru karena itu manusia mudah memetik kita. Kita tidak merepotkan siapa-siapa. Mereka cukup menunduk dan… crot, dipetik dengan senyum.” Semangka tersenyum, walau masih agak sedih. Ia menatap ke atas, ke arah Kelapa yang makin hari makin tinggi dan makin… sombong. 💨 Suatu Hari yang Mendung... Langit berubah kelabu, awan berarak gelap. Angin mulai menderu-deru seperti marah-marah tak jelas. Daun-daun berdesir. Dan KRRAASSHHH!!!...